02 November 2007

LORONG MUNUJU HALTE BUSWAY TERMINAL PULOGADUNG

Waktu menunjukan pukul 04.45, begitu saya menginjakan kaki di terminal Pulogadung, udara terasa masih sangat dingin semalam sepanjang perjalan dari wilayah Cirebon hingga Jakarta diguyur hujan yang cukup lebat dan kebetulan kendaraan yang saya tumpangi Bis Sinar Jaya dari Cilacap ACnya berfungsi secara normal, yg kalau biasanya di tiket tercantum Bis AC tetapi kenyataannya fentilasi AC yang keluar hanya udara yang berbau apek walaupun tarifnya masih selangit tetapi kenyamanan suatu barang mahal untuk gambaran umum angkutan yang dari dan menuju kotaku.

Begitu saya turun dari bis di terminal Pulogadung sudah sangat penuh dengan para pemudik yang baru balik dari kampung halaman ditambah bising kenalpot dengan kepulan asap akutan kota yang sudah dipastikan kalau dites emisi akan akan dinyatan sudah tidak laik untuk beroperasi karena sudah mengeluarkan timbal PADAT yang sangat berbahaya apa bila terhirup oleh manusia untuk warga Jakarta yang tingkat emisinya sangat tinggi, Begitu turun saya bergegas menuju selter busway kearah yang menuju pemberhentian Dukuh Atas untuk selanjutnya melanjutkan tujuan Ragunan, karena senin ini waktunya saya aktivitas kantor seperti biasa.

Baru berjalan beberapa langkah mata saya tertuju terhadap sesosok tubuh bocah laki2 berumur sekitar antara 5-6 tahun dengan sepasang kaki yang sangat mungil berbalut celana pendek dan baju yang sangat kumal dan terlihat sedikit basah mungkin semalam sang bocah kehujanan karena mencari tempat berteduh diemperan dan selalu diusir para pemilik toko. kejam...

Astagfirulloh haladziim alangkah mirisnya hatiku terasa diris-iris sembilu ketia melihat bocah itu tertelungkup entah tertidur atau sudah mati sang bocah itu, saya tidak tega untuk membangunkannya karena kasihan dan iba terhadapnya alangkah susahnya mencari tempat untuk memejamkan mata sehingga lorong halte busway yang becek dan banyak orang hilir mudik dijadikan tempat untuk memejamkan mata.

Negara apa ini !!! Dalam UUD 45 sudah disebut fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh Negara. Dalam qitab suci dan hadis2 disebutkan fakir miskin dan anak yatim adalah yang paling utama untuk ditolong! Bukankah para pemimpin (pemerintahan dan agama) kita paham betul pada apa yang sudah digariskan itu!!!. Alloh SWT akan menghisab para pemimpin yang menelantarkan umatnya..!!!

Apa langkah kita terhadap peristiwa seperti itu tidakkah serenyuh dengan bocah itu….

Saya melihat orang2 yang berlalu lalang seolah hanya melihat sampah yang tidak berguna. Bukankah kita sama2 umatnya sama warga Negara ini…apa yang diperintahkan agama kita terhadap anak2 seperti itu.!!

Marilah kita membantu sesama, sekecil apapun yang kita lalukan akan bermanfat utk mereka. YANG TERBAIk DALAM HIDUP INI ADALAH MENGASIHI SETIAP INSANI.


2 comments:

Anonymous said...

itulah jakarta..
banyak orang yang tidak punya tempat tinggal dan terpaksa hidup di jalanan
saya juga sedih melihat situasi seperti itu, tapi saya hanya bisa membantu sedikit

karumbu said...

salah satu tanda akhir zaman adalah lahirnya (dipilihnya) orang2 (pemimpin) bodoh yg mengatur urusan publik. kisah ini terang benderang menunjukkan kita harus lebih berhati2 memilih pemimpin. Wallahu'alam.